Rabu, 31 Maret 2010

Kagetsu Tohya


Kagetsu Tohya merupakan sekuel Type-Moon untuk game visual novel sebelumnya, Tsukihime, dirilis pada bulan Agustus 2001. Kagetsu Tohya berisikan “Twilight Glass Moon, Fairy Tale Princess” sebagai cerita utama dengan 10 cerita sampingan (Ten Night of Dreams) yang dapat dibuka setelah menyelesaikan peristiwa-peristiwa di cerita utama. Selain itu terdapat juga 2 cerita tambahan selain yang disebutkan sebelumnya.

“Twilight Glass Moon, Fairy Tale Princess” sebagai cerita utama mengambil latar belakang setahun setelah Tsukihime. Shiki tokoh utama dalam cerita ini diceritakan mengalami sebuah kecelakaan. Setelah kecelakaan tersebut, Shiki terbangun dalam mimpi yang aneh dimana ia mengulangi hari yang sama berulang-ulang. Walaupun selalu berakhir dengan aktivitas yang berbeda tiap harinya, tetapi selalu mengulang kembali seperti dejavu atau semacamnya. Akhirnya, Shiki menemukan bahwa ia harus menemukan Len, pencipta mimpi itu, jika ia ingin bangun dari mimpi yang tak pernah berakhir tersebut.

Saya menemukan bahwa bermain Kagetsu Tohya benar-benar butuh kesabaran yang tinggi. Walapun akhirnya saya menemukan guidenya (yang entah berbahasa apa, yang jelas campur-campur) masih butuh berhari-hari untuk menyelesaikan seluruh ceritanya (tepatnya 1 bulan 3 hari). Tetapi saya tidak menyesal karena melalui visual novel ini saya dapat mengetahui lebih dalam tokoh-tokoh Tsukihime.

Bagi kalian yang ingin mendownload Kagetsu Tohya berikut linknya:
Kagetsu tohya english patch v0.5
http://www.megaupload.com/?d=T5776LOK

Kagetsu Tohya arc.nsa
http://www.megaupload.com/?d=2FQE6PK4

Kagetsu Tohya music (ogg)
http://www.mediafire.com/?3mtmjndya4g

cara instal: buka kagetsu tohya patch v0.5 lalu kamu akan diminta untuk memasukan file kagetsu tohya arc.nsa dan music. Masukan dulu file arc.nsa lewati saja kagetsu tohya music. Setelah selesai instal, buka folder Kagetsu Tohya music (ogg) yang kamu download, lalu pindahkan folder CD ke dalam folder hasil instalasi tadi. Selamat mencoba!~

Senin, 29 Maret 2010

Kara no Kyoukai ~The Garden of Sinners~


Pada tahun 2007 Type-Moon mengeluarkan pengumuman resmi bahwa Kara no Kyoukai akan dibuat animenya. Berita yang menyusul menambah kehebohan yang terjadi, karena yang dimaksud ‘anime’ ternyata bukanlah ‘TV series’ seperti yang digosipkan pada awalnya, melainkan ‘movie’.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah ‘Ryogi Shiki’ anak kedua dari keluarga Ryogi yang termasuk dari salah satu keluarga ‘Demon hunter’. Sejak kecil Shiki memiliki 2 kepribadian yaitu Shiki perempuan dan ‘Shiki’ laki-laki. Sifat keduanya sangat bertolak belakang, namun memiliki satu kesamaan yaitu; melindungi dirinya yang satu lagi. Karena kecelakaan yang dialaminya kepribadian ‘Shiki’ laki-laki menghilang, dan setelah koma 2 tahun lamanya Shiki yang telah menyentuh ‘kematian’ serta berada lama dalam ‘kekosongan’, mengakibatkan bangkitnya kekuatan ‘Mystic Eyes of Death Perception’ (kekuatan yang sama yang dimiliki Tohno Shiki dalam Tsukihime). Kekuatan tersebut mampu membuat Shiki melihat dan menyentuh ‘kematian’ benda-benda. Ia yakin, asalkan ‘hidup’ apapun— roh, dedemit^^ bahkan dewa sekalipun bisa dibunuh olehnya.

Seri ini termasuk dalam ‘Nasuverse’, dengan kata lain masih ada hubungannya dengan seri-seri lain dalam Type-Moon Relations. Movie Kara no Kyoukai seluruhnya diluncurkan dalam 7 bagian. Ketujuh ending theme movie ini dilantunkan oleh ‘Kalafina’ dengan lagu ‘oblivius’ (ED1), ‘Kimi ga Kaete Yuku’ (ED2), ‘Kizuato’ (ED3), ‘ARIA’ (ED4), ‘sprinter’ (ED5), ‘fairytale’ (ED6), ‘seventh heaven’ (ED7).


Download link: http://www.cyber12.com/page-Kara_no_Kyokai.html

Tsukihime's Attack


Dalam postingan saya sebelumnya telah kita ketahui bahwa Tsukihime merupakan debut dari Type-moon yang langsung melambungkan nama perusahaan game tersebut. Apa yang membuat Tsukihime begitu disukai penggemarnya? Apakah yang menarik dari visual novel Tsukihime ini?

Dalam Tsukihime kamu akan memainkan Tohno Shiki sebagai tokoh utama dan ada 5 heroine (tokoh wanita utama) yang dapat kamu pilih jalan ceritanya. Saran saya (bahkan type-moon juga menyarankannya) sebaiknya kamu menyelesaikan jalan cerita Arcuied terlebih dahulu lalu diikuti jalan cerita Ciel, Akiha, Hisui, dan terakhir Kohaku, toh jalan cerita Kohaku hanya dapat dijalankan ketika sudah menyelesaikan semua jalan cerita tokoh heroine lain. Tiap heroine memiliki 2 ending yang berbeda yaitu “True Ending” dan “Good Ending” terkecuali untuk seorang heroine yang hanya memiliki 1 ending saja yaitu “True Ending”. Jadi ada 9 ending yang dapat kamu nikmati dalam Tsukihime.

Pertama kali saya memainkan visual novel ini saya terkejut akan penampilannya yang sangat sederhana, bahkan sempat berpikir “Wah ini game kuno ya?!” Akan tetapi kebesaran nama Tsukihime membuat saya ingin tahu apa yang menarik dari visual novel yang satu ini. Ternyata ceritanya benar-benar sangat bagus, bahkan menurut saya Tsukihime merupakan visual novel terbaik yang pernah saya mainkan dari segi cerita. Berkali-kali anda akan dibuat menangis dan tersenyum karena kisah dan dialognya yang betul-betul menyentuh. Gambarnya pun lumayan baik, nilai plus untuk ekspresi para karakternya. Menurut saya hanya satu kelemahan visual novel ini, yaitu sistem gamenya yang sempat membuat saya berpikir bahwa Tsukihime adalah game kuno. Akan tetapi kelemahan yang seharusnya sangat krusial ini menjadi hanya sebuah masalah sepele karena kelebihan lain yang diberikan visual novel tsukihime.

“This is best visual novel..no, this is the best novel I’ve read in my life” seperti itulah Tsukihime bagi saya. Saya selalu tidak suka dengan tokoh utama dalam visual novel, akan tetapi saya merasakan perasaan yang berbeda terhadap karakter Tohno Shiki. Nasu sensei (penulis Tsukihime) mampu membuat saya untuk pertama kalinya menyukai karater utama game visual novel eroge. Unsur hentai bisa menjadi nilai plus bagi yang menyukainya, tetapi bisa menjadi nilai minus bagi yang tidak menyukainya. Kabar baiknya telah tersedia versi non hentai bagi kamu yang tidak menyukai unsur hentai, dan tentu saja tidak mengurangi inti cerita Tsukihime.

Secara objektif saya memberikan nilai 9.1 (strongly recommended) dari 1-10 untuk keseluruhan. Termasuk nilai tambahan karena memiliki hubungan atau korelasi dengan cerita lain seperti “Kara no Kyoukai” dan bahkan “FATE/STAY NIGHT” yang akan saya bahas dalam “Nasuverse”.

Download LINK:

Tsukihime “H-version”: http://www.megaupload.com/?d=38AYTB9R
Tsukihime “non H”: http://www.megaupload.com/?d=G8UB8CCX
Game langsung dapat dimainkan tanpa instalasi

Shingetsutan Tsukihime (anime): http://www.cyber12.com/page-64.html
Walktrought: http://lparchive.org/LetsPlay/Tsukihime

Minggu, 14 Maret 2010

Type-Moon

Type moon, ada gak sih seorang otaku yang tidak mengenal perusahaan game Jepang ini? Perusahaan game ini sangat terkenal dengan visual novel mereka. Karya mereka yang terkenal adalah ‘Tsukihime’ dan ‘Fate/Stay Night’. Pernah dengar kan? Ya, kedua karya mereka ini telah diadaptasi ke anime dan manga dengan sangat sukses.

Type-Moon didirikan oleh seniman dan penulis Takashi Takeuchi & Kinoko Nasu, yang proyek pertama adalah novel ‘Kara no Kyokai’, yang awalnya dirilis pada bulan Oktober 1998 dan dicetak ulang pada tahun 2004. Nama perusahaan Type-Moon sebenarnya berasal dari salah satu karya lama Kinoko Nasu, Angel Notes. Pada Desember 2000, Type-Moon merilis game eroge visual novel untuk PC Tsukihime, yang dijual sangat bagus dan berhasil mengumpulkan banyak penggemar (termasuk saya tentu >.<) karena komprehensif dan alur cerita dan gaya penceritaan yang unik dari penulis Nasu Kinoko. Tak lama kemudian pada 2003 Tsukihime diadaptasi menjadi sebuah anime dengan judul ‘Shingetsutan Tsukihime’, yang diproduksi oleh JCStaff dan diterbitkan oleh Geneon, dan sebuah serial manga berdasarkan Shingetsutan Tsukihime yang telah diterbitkan sejak tahun 2004.

Segera setelah itu, pada bulan Januari 2001, Type-Moon merilis ‘Plus-disc’, tambahan dari Tsukihime yang menampilkan 3 sisi cerita tambahan dan berbagai multimedia, dan pada bulan Agustus 2001 merilis sebuah sekuel Tsukihime, ‘Kagetsu Tohya’, dan tak lama kemudian, pada bulan April 2003 dirilislah ‘Tsuki-bako’ paket khusus tiga set disk yang menyertakan Tsukihime, Plus-Disk dan Kagetsu Tohya dan sebuah remix soundtrack untuk kedua permainan dan lebih banyak lagi multimedia.

Pada bulan Desember 2002, Type-Moon, bekerjasama dengan French-Bread (dikenal sebagai Seisakujo sebelum tahun 2003), merilis game fighting pertama mereka, Melty Blood, Game doujin untuk PC berdasarkan cerita Tsukihime. Setelah sukses akan game pertama ini tak lama kemudian dirilislah game fighting doujin pada Mei 2004, Melty Blood Re-ACT dan patch update Melty Blood Final Tuned yang dapat di download secara gratis melalu internet. Melty Blood menjadi game doujin fighting 2D yang pernah dibuat, dan telah dirilis arcade port: Melty Blood Act Cadenza pada Maret 2005 dan untuk versi PS2-nya dirilis pada Agustus 2006.

Type-Moon segera beralih dari suatu organisasi doujin soft menjadi organisasi komersial, dan pada 30 Januari 2004, merilis game eroge visual novel berjudul FATE/Stay Night, yang memecahkan semua catatan rekor penjualan di hari pembukaan dan kemudian diadaptasi menjadi sebuah serial anime 24 episode yang disiarkan di Jepang mulai 6 Januari 2006 dan manga yang telah diterbitkan sejak 26 Desember 2005 di Shonen Ace (Dikenal untuk adaptasi manga Neon Genesis Evangelion dan Keroro Gunsou). Sebuah sekuel dari Fate /Stay Night, Fate/Hollow Ataraxia, dirilis pada 28 Oktober 2005.

Itulah sedikit sejarah dari Type-Moon yang saya ambil dari Wikipedia. Saya sendiri merupakan penggemar dari karya-karya perusahaan yang satu ini. Selanjutnya ingin saya ulas karya-karya produksi dari Type-Moon yang telah saya tonton, baca, dan mainkan.

Sabtu, 13 Maret 2010

ARIA, Manga Terindah


Menurutku ARIA adalah salah satu karya manga terbaik yang pernah aku baca, ceritanya benar-benar sangat indah. Walaupun dibaca berulang kali, keindahan ARIA seakan tidak pernah pudar. Baik laki laki maupun perempuan saya jamin pasti akan suka akan judul yang satu ini.

ARIA adalah manga karangan Kozue Amano. Seri ini awalnya berjudul ‘Aqua’ ketika di terbitkan oleh Enix di majalah bulanan Stensil. Berubah judul ketika pindah ke majalah Mag Garden Comic Blade. Aqua (2001-2002) di kumpulkan menjadi 2 jilid, sedangkan ARIA (Nov 2002 - Apr 2008) terdiri atas 12 jilid. Pada 2005 animasi Aria season pertama akhirnya dibuat dengan judul ‘ARIA the Animation,’ lalu tahun season kedua dengan judul ‘ARIA the Natural’ pada tahun 2006, sebuah OVA pada September 2007, dan season ketiga dengan judul ‘ARIA the Origination’ pada tahun 2008.

Aqua dan ARIA bersetting pada awal abad 24 tahun 2301 AD, di kota Neo-Venezia di planet Aqua yang sebelumnya bernama Mars. Setelah setelah bertransformasi menjadi planet yang 90% permukaan tanahnya tertutup oleh air, banyak orang dating ke planet ini untuk mencari kehidupan baru, salah satunya adalah Akari Mizunashi, karakter utama serial ini.

Dengan harapan menjadi seorang ‘undine’ (gadis pengayuh gondola di Aqua), Akari bergabung dengan perusahaan undine bernama ‘Aria Company’ yang pegawainya hanya terdiri dari seorang ‘prima undine’ bernama ‘Alicia’ dan seekor kucing mars yang menjabat sebagai presiden perusahaan, ‘Aria pokoteng’. Dalam pelatihan Akari, ia berteman dengan undine dari perusahaan lain seperti Aika, Akira, Alice, Athena dan banyak karakter lainnya yang entah mengapa nama panggilannya hampir selalu berawalan atau berlafalkan dengan huruf “A”.

Seri Aqua bercerita tentang awal kedatangan Akari ke planet Aqua dan pelatihan awal sebagai seorang ‘pair undine’. Sedangkan seri ARIA melanjutkan cerita pelatihan Akari yang telah menjadi seorang ‘single undine’ yang berakhir dengan kelulusanya bersama Aika dan Alice sebagai prima undine.

Pertama kali mengenal ARIA bisa dibilang merupakan suatu kebetulan. Saat itu aku sedang mencari komik baru, lalu aku melihat ada sebuah komik (ARIA tentunya) yang sampul plastiknya telah dilepas. Aku coba melihat ke dalam komik tersebut dan ternyata gambarnya sangat bagus. Tanpa melihat isi cerita, akupun membeli komik tersebut. Waktu aku membacanya di rumah kesan pertamaku tentang komik tersebut adalah “benar-benar biasa.” Karena sayang sudah dibeli, akupun membacanya hingga selesai. Tetapi kesan pertama saya terhadap komik tersebut perlahan mulai berubah ketika saya membaca jilid kedua. Aku merasakan adanya daya tarik yang membuat aku ingin terus membaca komik ini berulang-ulang.

Apa yang membuat saya saat itu berubah pikiran? Karena saya melihat ARIA sebagai karya yang disusun dengan begitu sederhana tetapi memiliki daya tarik yang KUAT. Sederhana tetapi memiliki daya tarik yang kuat? Kok bisa? Ya, dalam ARIA, kamu hanya akan disajikan potret kehidupan sehari-hari masyarakat sebuah kota yang biasa saja lengkap dengan aktivitasnya yang juga tidak terlalu istimewa. Tetapi justru kesederhanaanya itulah yang membuat daya tarik seri ARIA ini menjadi begitu kuat. ARIA menawarkan sesuatu yang lain yaitu suasana ketenangan dan kedamaian yang sangat kental dalam setiap episodenya. Berbeda dengan dengan tema-tema lain yang mulai umum seperti petualangan, kisah cinta, mecha, bahkan echii! Anda akan dibuai oleh keindahan planet Aqua dan keseharian Akari yang mungkin sepele, tetapi memiliki makna yang dalam.

Dari segi gambar saya lebih menyukai versi manganya. Kamu tidak akan menemukan goresan tangan khas Kozue Amano di versi animenya. Akan tetapi, ada banyak cerita yang tidak akan kamu temukan dari versi animenya di versi manganya.

Melalu ARIA inilah untuk pertama kalinya saya benar-benar mengagumi seorang tokoh nyata (sebelumnya hanya tokoh film atau anime >.<) seorang mangaka bernama Kozue Amano. Sungguh tak habis pikir bagaimana ia bisa membuat manga yang sederhana ini menjadi sangat menarik dan indah. Andai bisa bertemu dan bercerita bersama Amano tentu merupakan hadiah terindah yang hanya bisa saya bayangkan saat ini. T___T